AI & Machine Learning: Disrupsi atau Optimalisasi?
Kecerdasan AI dan Machine Learning kini telah diketahui secara luas, pasalnya ilmu pengetahuan dan teknologi canggih tersebut sudah diperingatkan dari bertahun-tahun yang lalu. AI & Machine Learning sudah menjadi bagian mendasar dari banyaknya bisnis besar dan memungkinkan ilmu/teknologi canggih tersebut membantu membuat keputusan berdasarkan data yang lebih akurat.
Banyak sektor-sektor di industri telah mengimplementasikan ilmu dan teknologi AI & Machine learning, seperti perbankan, kesehatan, layanan transportasi, manufaktur, dan sektor lainnya. Adanya kemajuan terbaru dalam teknologi ini membawa revolusi yang sebelumnya tidak terbayangkan, dan bahkan membuat banyaknya perubahan kehidupan bahkan hingga lebih dari 5 tahun mendatang.
Apakah keberadaan AI & Machine Learning ini menjadi disrupsi bagi banyak praktis bisnis konvensional atau justru menjadi bentuk optimalisasi bisnis di era digital karena memberikan dampak yang lebih besar? Yuk, kita simak pembahasannya pada artikel berikut ini!
Sebelum lebih jauh mengetahui apakah disrupsi atau optimalisasi, pada poin ini akan menjelaskan konsep dari teknologi canggih AI & Machine Learning. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning memiliki arti yang berbeda meskipun sekilas terlihat sama. AI merupakan sebuah teknologi yang sistemnya dirancang agar bisa meniru kecerdasan manusia, selain itu juga membantu untuk mempermudah pekerjaan menjadi lebih efisien dan akurat. Sedangkan Machine Learning adalah salah satu cabang dari artificial intelligence, teknologi ini dikembangkan agar mesin dapat bekerja secara otomatis tanpa adanya arahan dari manusia.
Kelebihan yang dimiliki dari keduanya yaitu mampu membantu penemuan insight baru/trend berdasarkan data secara akurat karena dalam prosesnya dilakukan tanpa campur tangan dari manusia dan mendapatkan kualitas data yang berguna. Oleh karena itu, AI & Machine Learning yang sangat cerdas ini kemungkinan besar dapat melaksanakan tujuan apapun yang diberikan atau diperintahkan oleh manusia dan bekerja ‘layaknya’ manusia.
Meskipun demikian, kecanggihan tersebut memiliki keterbatasan yang di mana tidak bisa menggantikan peran manusia. Jika tujuan yang dihasilkan bertentangan dengan kebutuhan manusia, AI & Machine Learning tetap akan berusaha melaksanakan tugasnya tanpa memperdulikan hal tersebut. Hal ini karena, konsep AI & Machine Learning tidak memiliki sifat layaknya manusia dan rentan terjadinya kesalahan atau error karena dalam prosesnya menemukan variabel yang tidak diketahui dan nilainya tidak dapat dikurangi, pada akhirnya membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari dan berinteraksi dengan kumpulan data.
Lalu, jika AI & Machine Learning memiliki plus/minus yang dapat saling menutupi, apakah bisa dikatakan disrupsi vs optimalisasi? Teknologi yang semakin canggih akan terus dipelajari oleh para praktisi data, AI & Machine Learning akan memberikan jawaban yang memungkinkan kita sebagai pebisnis untuk bisa mengaplikasikannya dengan maksimal yaitu sebagai pemberi solusi/bantuan. Meskipun pengembangan AI memiliki risiko dan dapat memungkinkan meledakkan pada superintelligence yang tidak terkendali, sebagai manusia kita dapat mencoba untuk menavigasikan dan membuat strategi agar hal tersebut tidak dapat terjadi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu mulai mempelajari dan mendalami ilmu AI & Machine Learning, dengan begitu mampu mengendalikan menggunakan tools yang sesuai agar teknologi canggih ini dapat berguna dalam pengaplikasiannya. DQLab sebagai salah satu community partner LivinginTelkom menawarkan program belajar Bootcamp Machine Learning bersama praktisi data profesional sebagai mentor dengan metode belajar dibimbing secara daring dan dibuka untuk pemula sekalipun. Ikuti kelasnya atau informasi lebih lanjut kunjungi DQLab.id
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi rekrutmen (GPTP, Professional, Internship), event, insight, dan lainnya, pantau terus akun Instagram @livingintelkom dan web rekrutmen di https://careers.telkom.co.id/ ya!
