Apakah Data Analysis Penting bagi Product Manager?

LivinginTelkom
6 min readNov 29, 2024

--

Pentingnya Data Analysis bagi Product Manager

Di dunia yang berbasis data saat ini, intuisi dan tebakan saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan produk. Bagi product manager, kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan analisis data bukan lagi hal yang bagus untuk dimiliki, melainkan keterampilan yang sangat penting. Artikel ini akan memberikan alasan di balik kebutuhan ini, mengeksplorasi bagaimana data memberdayakan product manager untuk membuat keputusan yang tepat, membuat produk yang lebih baik, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan.

Definisi data analysis bagi Product Manager

Bagi manajer produk, analisis data adalah proses pengumpulan, interpretasi, dan penggunaan data untuk menginformasikan keputusan produk di seluruh siklus hidup produk. “It’s not just about crunching numbers; it’s about extracting actionable insights that help build better products users love”

Alasan analisis data dibutuhkan oleh product manager

Product manager memegang peran penting dalam pengembangan suatu produk dari awal hingga akhir. Untuk memastikan produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar dan dapat bersaing, analisis data diperlukan dalam setiap tahapan pengembangan produk. Berikut adalah beberapa alasan mengapa analisis data sangat penting bagi product manager.

  1. Memahami perilaku pengguna
    Data memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk. Mulai dari data penggunaan aplikasi, hingga feedback pelanggan, product manager dapat memahami pola perilaku, preferensi, dan kebutuhan pengguna. Memahami perilaku pengguna memungkinkan product manager untuk menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan memuaskan. Dengan demikian, produk yang dihasilkan lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna.
  2. Membantu dalam mengambil keputusan
    Dalam mengambil keputusan, product manager menggunakan analisis data untuk memvalidasi asumsi atau hipotesis. Dengan analisis data, product manager dapat mengevaluasi berbagai opsi dengan mempertimbangkan metrik dan hasil yang dapat diukur. Hal ini membantu dalam mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan. Pengambilan keputusan berdasarkan data juga membantu dalam menentukan fitur mana yang harus diprioritaskan, memahami tren pasar, dan mengidentifikasi peluang pertumbuhan suatu produk.
  3. Mengukur performa produk
    Setelah produk dirilis dan mulai digunakan oleh pengguna, product manager terus memantau kinerja dan mengevaluasi keberhasilannya. Metrik seperti keterlibatan pengguna, tingkat retensi, tingkat konversi, dan skor kepuasan pelanggan sangat membantu dalam menilai dampak dari perubahan dan peningkatan yang telah dilakukan pada produk. Dengan memantau metrik ini, product manager dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, menyesuaikan fitur, dan mengoptimalkan produk untuk mencapai hasil yang lebih baik.
  4. Mengoptimalkan fitur produk
    Salah satu cara yang sering digunakan oleh product manager untuk menganalisis dan mengoptimalkan fitur produk adalah dengan A/B testing. A/B testing melibatkan pengujian dua versi dari sebuah fitur atau elemen produk kepada pengguna untuk melihat mana yang lebih efektif. Dengan A/B testing, product manager dapat mengumpulkan data-data seperti waktu yang dihabiskan di halaman, tingkat konversi, atau interaksi pengguna yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan dalam memperbaiki produk ke depannya.
  5. Mendorong inovasi produk
    Dengan menganalisis tren pasar dan perilaku pengguna, product manager dapat mengidentifikasi peluang untuk inovasi. Data dapat memberi informasi mengenai kebutuhan yang belum terpenuhi atau masalah yang belum dipecahkan, sehingga dapat menciptakan fitur atau produk baru. Inovasi yang didorong oleh data memiliki peluang lebih besar untuk berhasil karena didasarkan pada kebutuhan dan keinginan nyata pengguna. Dengan demikian, product manager dapat terus membawa produk ke arah yang lebih maju dan inovatif.

Data yang dianalisis oleh product manager

Untuk membuat keputusan yang berbasis data yang efektif, product manager harus memanfaatkan berbagai jenis data yang berbeda. Masing-masing jenis data ini memberikan wawasan yang unik dan dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan dalam pengembangan dan manajemen produk. Berikut adalah rincian tentang jenis-jenis data yang sering dianalisis oleh product manager:

Data pengguna

  1. Demografi
    Data tentang usia, jenis kelamin, lokasi geografis, dan pekerjaan pengguna membantu product manager memahami siapa pengguna mereka, mengidentifikasi segmen pasar yang berbeda, dan menyesuaikan fitur atau pemasaran produk sesuai dengan karakteristik demografis.
  2. Perilaku pengguna
    Data tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk, termasuk frekuensi penggunaan, durasi sesi, dan jalur navigasi dapat digunakan product manager mengidentifikasi pola penggunaan, mengoptimalkan alur pengguna, dan meningkatkan pengalaman secara keseluruhan.
  3. Ulasan online
    Ulasan dan feedback dari pengguna dapat dilihat dari berbagai platform seperti App Store, Google Play, atau situs ulasan produk. Ulasan ini memberikan wawasan tentang kelebihan dan kekurangan produk dari sudut pandang pengguna.
  4. Skor NPS
    Skor Net Promoter Score (NPS) mengukur seberapa besar kemungkinan pengguna akan merekomendasikan produk kepada orang lain. NPS memberikan indikasi kepuasan pelanggan dan loyalitas, serta dapat membantu dalam mengidentifikasi data produk serta area yang membutuhkan perbaikan.

Data produk

  1. Alur Pengguna
    Alur pengguna berbentuk diagram yang menunjukkan bagaimana pengguna bergerak melalui aplikasi atau situs web. Data ini membantu product manager memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk dan mengidentifikasi titik-titik hambatan yang mungkin mengganggu pengalaman pengguna.
  2. Meta data
    Meta data berisikan informasi seperti tanggal pembaruan, versi produk, atau perangkat yang digunakan, yang dapat dimanfaatkan untuk melacak perubahan dan memahami dampaknya terhadap penggunaan produk.
  3. Bounce rates
    Bounce rates merupakan persentase pengunjung yang meninggalkan aplikasi atau situs web setelah melihat hanya satu halaman. Persentase yang tinggi dapat menunjukkan masalah dengan konten atau pengalaman pengguna yang memerlukan perhatian dari product manager.
  4. Abandonment/adoption rates
    Persentase ini mengukur seberapa sering pengguna meninggalkan proses pada produk tanpa menyelesaikannya (abandonment) atau seberapa banyak pengguna baru yang mengadopsi fitur atau produk (adoption). Data ini membantu dalam mengevaluasi efektivitas fitur atau proses tertentu.
  5. Heatmaps
    Visualisasi yang menunjukkan area mana dari aplikasi atau situs web yang paling sering diklik atau diinteraksikan oleh pengguna. Heatmaps membantu dalam memahami elemen mana yang menarik perhatian pengguna dan mana yang kurang efektif.

Riset pasar

  1. Analisis kompetitor
    Data tentang produk dan strategi pesaing dapat digunakan untuk memahami kekuatan dan kelemahan kompetitor membantu dalam mengidentifikasi celah pasar dan menetapkan posisi produk yang lebih baik.
  2. Brand positioning analysis
    Data tentang bagaimana produk diposisikan di pasar dibandingkan dengan pesaing dapat membantu dalam mengembangkan strategi pemasaran yang tepat dan memperkuat identitas merek.
  3. Consumer insights
    Insights yang diporoleh dari pengguna melalui survei, wawancara, atau riset tentang preferensi, kebutuhan, dan harapan konsumen membantu product manager dalam merancang fitur yang relevan dan menarik bagi pengguna.
  4. User segmentation
    Membagi segmentasi pengguna ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan perilaku, demografi, atau preferensi memungkinkan penyesuaian produk dan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap kelompok pengguna.

Studi kasus : Cara Spotify memanfaatkan data analytics

Spotify adalah contoh salah satu produk yang memanfaatkan analisis data untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mendorong pertumbuhan produk. Spotify mengumpulkan data kebiasaan mendengarkan pengguna, seperti lagu yang diputar, musisi yang diikuti, genre yang disukai, dan playlist yang dibuat. Lalu, Spotify menggunakan algoritma machine learning dan teknik analisis big data untuk menganalisis pola mendengarkan. Hasilnya adalah rekomendasi musik yang disesuaikan dengan selera masing-masing pengguna melalui fitur seperti “Discover Weekly,” “Release Radar,” dan “Daily Mix.” Spotify juga mengoptimalkan pencarian musik, penemuan artis baru, dan penyusunan playlist otomatis berdasarkan data ini. Selain itu, platform Spotify for Artists memberikan wawasan kepada artis tentang perilaku mendengarkan dan demografi pendengar mereka. Pendekatan berbasis data ini tidak hanya meningkatkan retensi dan keterlibatan pengguna tetapi juga menciptakan ekosistem musik yang lebih dinamis dan inovatif. Dengan melibatkan analisis data, Spotify terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan penggunanya yang menjadikan Spotify sebagai salah satu layanan streaming musik terbaik di dunia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya analisis data bagi manajer produk dalam menciptakan produk yang relevan, memuaskan, dan sukses di pasar yang kompetitif.

Kesimpulan

Dalam era yang didominasi oleh data, product manager harus memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memanfaatkan data secara efektif. Memahami perilaku pengguna, mengambil keputusan yang tepat, mengukur performa produk, mengoptimalkan fitur, dan mendorong inovasi adalah aspek-aspek penting yang dapat dicapai melalui analisis data. Dengan memanfaatkan berbagai jenis data, mulai dari data pengguna, data produk, hingga riset pasar, product manager dapat memastikan bahwa produk yang dikembangkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengguna. Oleh karena itu, keterampilan analisis data bukan lagi pilihan, melainkan suatu keharusan bagi product manager yang ingin berhasil di pasar yang kompetitif saat ini. Dengan demikian, product manager yang mahir dalam analisis data akan lebih siap untuk menghadapi tantangan, mengambil peluang, dan mendorong pertumbuhan produk ke depan.

Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi rekrutmen (GPTP, Professional, Internship), event, insight, dan lainnya, pantau terus akun Instagram @livingintelkom dan web rekrutmen di https://careers.telkom.co.id/ ya!

Written by Fanny Leonita Felysia, Product Manager

--

--

LivinginTelkom
LivinginTelkom

Written by LivinginTelkom

A professional youth community of @telkomindonesia Our story of Learn, Grow, Contribute to Indonesia: A great place for digital innovation champions

No responses yet