Design Thinking: Mengubah Ide Menjadi Produk

LivinginTelkom
4 min readDec 15, 2023

--

Mengubah ide menjadi produk

Ideas without execution are nothing.

Bukan hal aneh jika kita sering menjumpai banyak orang yang memiliki ide-ide kreatif, namun mereka sulit untuk memilih ide yang tepat dan mewujudkannya. Hal ini sering terjadi dalam hal pengembangan suatu produk. Mungkin pertanyaan yang tepat adalah, bagaimana kita memilih opsi dari solusi-solusi yang muncul secara tepat?

Terkadang dalam upaya memberikan solusi yang komprehensif, kita sebagai Product Manager (PM) seringkali membuat fitur yang terlalu sulit, dan akhirnya tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Untuk itu, diperlukannya suatu cara yang dapat memastikan bahwa solusi yang kita punya sudah sesuai dengan apa yang pengguna harapkan. Salah satu metode yang bisa kita gunakan adalah melalui Design Thinking.

Pengertian Design Thinking

Design thinking adalah pendekatan kreatif untuk memecahkan masalah dan mengembangkan ide guna menciptakan solusi yang inovatif. Metode ini menggabungkan elemen-elemen desain, pemikiran kritis, dan juga empati terhadap pengguna akhir untuk menciptakan produk, layanan, atau solusi yang lebih efektif dan memuaskan. Design thinking menempatkan pengguna pada proses, menekankan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan, keinginan, dan pengalaman pengguna sebagai landasan untuk pengembangan konsep dan solusi. Ada beberapa tahapan pada proses design thinking. Dibawah ini akan dijelaskan 5 tahapan apa saja yang dilakukan dalam metode ini.

5 Proses dalam Design Thinking

Berikut adalah lima tahap utama dalam design thinking, yaitu:

  1. Empathize (Empati)
    Sebelum masuk ke solusi, kita diminta untuk memahami secara mendalam terhadap pengguna dan masalah yang dihadapi. Tujuannya adalah untuk mengerti kebutuhan pengguna, keinginan, harapan, serta kekhawatiran mereka.
    Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini seperti melakukan wawancara dengan pengguna, observasi, dan pengumpulan data kualitatif.
  2. Define (Pendefinisian)
    Selanjutnya adalah merumuskan masalah dari asumsi yang sudah dibuat. Tujuan pada tahap ini adalah merinci permasalahan dengan jelas dan terfokus, sehingga menjadi dasar untuk menghasilkan solusi yang efektif.
    Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini seperti menyusun temuan dari tahap pertama, dan membuatnya menjadi problem statement.
  3. Ideate (Ideasi)
    Tahap ke-3 ini merupakan tahapan untuk menghasilkan ide-ide dari rincian masalah yang ada. Disini saatnya kita untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide kreatif tanpa mengevaluasi atau menyaring terlebih dahulu. Jadi berfokus pada kuantitas ide untuk menciptakan variasi yang luas.
    Kegiatan pada tahapan ini berupa sesi brainstorming. Biasanya proses ini akan kita lakukan bersama tim dari berbagai fungsi.
  4. Prototype (Prototipe)
    Prototyping melibatkan pembuatan representasi fisik atau digital dari ide-ide yang dihasilkan pada tahap ideasi. Ini dapat membantu tim untuk menguji dan mendapatkan umpan balik dari pengguna sebelum mengembangkan solusi final.
    Kegiatannya berupa pembuatan prototype sederhana, mock-up, atau model yang bisa diujikan langsung kepada pengguna.
  5. Test (Uji Coba)
    Tahapan terakhir pada rangkaian proses design thinking yaitu melakukan uji coba dari prototype yang sudah dibuat kepada pengguna akhir untuk mendapatkan umpan balik secara langsung. Hasilnya tentu saja dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan solusi yang sudah dibuat sebelumnya.
    Kegiatan pada tahapan ini adalah seperti User Testing, pengamatan, dan melakukan analisa dari umpan balik yang didapat.

Tahapan-tahapan ini tidak mutlak harus diikuti secara linear, seringkali, tim akan kembali ke tahap sebelumnya atau bahkan melewati 1 tahapan sesuai dengan temuan dan kebutuhan. Metode ini menekankan iterasi dan fleksibilitas untuk mencapai solusi yang lebih baik.

Bagaimana Peran Design Thinking dalam Product Management?

Design thinking awalnya digunakan oleh designer untuk mengambil pendekatan yang berpusat pada kebutuhan pengguna sehingga mampu menciptakan solusi yang inovatif. Namun, karena popularitas design thinking semakin meluas, maka proses ini juga dapat digunakan di bidang lainnya, seperti product management.

Design thinking dapat membantu Product Manager dan top management dalam proses manajemen dan pengembangan. Membantu Product Manager untuk bisa mendapatkan wawasan tentang kebutuhan, motivasi, dan harapan pengguna. Dengan begini, Product Manager dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang arah pengembangan produk. Sedangkan bagi top management, dapat lebih memahami secara lebih baik mengapa suatu produk dibangun dan untuk siapa. Ini juga membantu dalam menyusun strategi bisnis yang lebih efektif dan relevan dengan pasar.

Product Manager juga dapat merinci permasalahan dan menyusun fokus yang ingin dipecahkan dan mengidentifikasi area fokus. Sehingga membantu dalam menetapkan tujuan yang jelas dan menciptakan visi bersama. Hal ini tentu juga membuka peluang untuk inovasi yang dapat membedakan produk dari pesaing. Selain itu, dengan mampu mengidentifikasi masalah lebih awal, maka Product Manager akan bisa memikirkan untuk meminimalisir risiko dan menekan biaya pengembangan.

Melalui penerapan prinsip-prinsip design thinking, Product Manager dan top management dapat menghadirkan pendekatan yang lebih kreatif, berfokus pada pengguna, dan juga terbuka terhadap eksplorasi ide-ide baru. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas solusi yang dihasilkan, tetapi juga akan mempercepat proses pengembangan produk dengan meminimalkan risiko pengembangan yang mungkin terjadi pada tahap lebih lanjut.

Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi rekrutmen (GPTP, Professional, Internship), event, insight, dan lainnya, pantau terus akun Instagram @livingintelkom dan web rekrutmen di https://careers.telkom.co.id/ ya!

Written by Kak Agnessia Putri Larasati

--

--

LivinginTelkom
LivinginTelkom

Written by LivinginTelkom

A professional youth community of @telkomindonesia Our story of Learn, Grow, Contribute to Indonesia: A great place for digital innovation champions

No responses yet