Dilema Generalist vs Specialist, Pilih yang Mana?

LivinginTelkom
4 min readSep 12, 2022

--

Tulisan ini merupakan hasil wawancara dengan Kak Arief Rifqi Putranto, Peraih Indonesia Young Business Leaders Award (IYBLA) 2022, kategori Young Business Entity Leader.

Terdapat dua istilah populer di kalangan milenial yang berkaitan dengan karier, yaitu generalist dan specialist. Generalist digambarkan sebagai orang yang memiliki kemampuan secara umum dalam banyak hal, sedangkan specialist adalah orang yang memiliki kemampuan khusus pada satu bidang.

Seorang generalist cenderung memahami segala sesuatu dari sudut pandang atau point of view yang lebih luas, cepat belajar, dan cenderung multitask. Konsep generalist diperlukan jika ingin menjadi pemimpin karena mereka dapat melakukan banyak tugas dan mampu menjawab berbagai permasalahan, serta dituntut untuk berpikir secara global.

Lantas, pilihan apa yang cocok untuk menyiapkan diri menjadi leader? Yuk kita simak hasil wawancara tim LivinginTelkom bersama dengan Kak Arif, salah satu young leader berprestasi di Telkom Indonesia.

Tampak selalu bersemangat dan ramah, itulah Kak Arif — sapaan akrab Kak Arief Rifqi Putranto, alumni S1 Ekonomi dan S2 Manajemen, Universitas Padjadjaran yang kini bertugas sebagai Kepala Kantor Daerah Telkom Blitar di Telkom Indonesia.

Seperti kebanyakan dari kita, Kak Arif juga sempat merasakan dilema untuk memilih menjadi generalist atau specialist, sampai suatu waktu, Kak Arif menelaah lebih jauh berdasarkan pengalaman pribadinya. “Bahasa inggrisnya ‘Jenderal’ itu kan ‘General’, jadi menurut saya, untuk jadi seorang Jenderal yang baik, jadilah Generalist, namun harus terus mengembangkan spesialisasi yang kita senangi,” jawab Kak Arif saat ditanya lebih pilih generalist atau spesialist.

Jawaban Kak Arif tentu tidak lepas dari pengalamannya berkarir selama ini. Yuk kita baca selangkapnya!

Usai jadi sarjana, Kak Arif memilih untuk melanjutkan studi magister. Selama menempuh program Magister, Kak Arief mendapatkan beasiswa penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Setelah lulus, ia mengawali kariernya sebagai Project Management Trainee di PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin). Kemudian, pada tahun 2015, Kak Arief memutuskan untuk mengembangkan kariernya ke Telkom Indonesia sebagai Business, Government, & Enterprise Service Officer hingga kini menjadi Kepala Kantor Daerah Telkom Blitar, Jawa Timur.

Selama bekerja di Telkom, Kak Arief pernah mengukir prestasi dengan menyandang gelar Best Employee tahun 2018 & 2019. “Ini merupakan momen terbaik yang saya miliki selama bekerja di Telkom, hal ini bisa saya raih karena Telkom memberikan kesempatan untuk terus belajar, bertumbuh dan berkontribusi untuk Indonesia. Dengan kesempatan yang ada, kita bisa menjadi versi terbaik bagi diri kita sendiri,” kata Kak Arief.

Tahun ini, beliau juga meraih Indonesia Young Business Leaders Award, salah satu program kompetisi yang merupakan kolaborasi antara PT PLN (Persero), Majalah SWA, dan BUMN Muda. Kompetisi yang sudah diadakan sejak tahun 2021 ini bertujuan untuk menjangkau para pemimpin muda serta mendorong kesiapan mereka dalam talent pool bisnis nasional.

Terdapat dua tahapan penilaian yang harus dilalui peserta untuk menjadi pemenang IYBLA 2022. Pertama, penilaian paper, di mana peserta dinilai oleh para dewan juri berdasarkan track record (CV dan paper), serta materi paper. Tahap kedua atau terakhir, peserta yang lolos pada penilaian paper harus mempresentasikannya di depan panel dewan juri yang terdiri dari pakar dan praktisi senior di bidang kepemimpinan dan manajemen bisnis. Setelah dilakukan penilaian, para juri pun menentukan pemenangnya.

Dari 170 peserta yang mengikuti kompetisi tersebut, terdapat 33 peserta yang berhasil menjadi pemenang dan Kak Arief adalah salah satunya. “Tentunya sangat bangga dan bahagia bisa mendapat ilmu dari para juri yang merupakan tokoh nasional di bidangnya dan yang paling penting, senang rasanya bisa menjadi bukti bahwa Telkom merupakan pabriknya leader juara di negeri ini,” ucap Kak Arief.

Selama menjadi seorang pemimpin, strategi yang dijalani oleh Kak Arief adalah menjadi generalist yang hebat dengan terus belajar (Learn) untuk membangun mindset dan skillset yang kaya (Grow) sehingga mampu menyinergikan seluruh resource yang ada agar hasilnya terbaik (Contribute) karena dimensi urusan yang akan ditemui sebagai leader sangatlah beragam. Selain itu, untuk menjadi seorang pemenang, kita harus menemukan goal yang exciting (Imagine) agar mampu menggerakkan jiwa raga dan alam raya untuk bersinergi dalam vibrasi yang sama (Focus), jika sudah, otomatis lahirlah aksi-aksi yang hebat (Action) di mana sudah hukum alam bahwa aksi yang hebat akan menghasilkan reaksi, yaitu hasil yang luar biasa (The Winner).

“Terakhir dan yang paling penting, di seluruh tahapan tersebut kita harus terus mendekat pada Sang Pencipta karena hanya Dia lah sang maha pemberi yang terbaik, bahkan seringkali lebih baik dari yang kita rencanakan,” pungkas Kak Arief.

Semoga kisah Kak Arief ini dapat menginspirasi kita untuk menjadi pemimpin muda dan pemenang di masa depan! Psst, jangan bingung lagi ya pilih antara generalist maupun specialist, karena yang terpenting adalah bagaimana kamu menikmati pekerjaan itu sendiri. Tetap semangat ya semuanya!

Bagi kamu yang ingin mendaftar GPTP 16, pantau terus akun Instagram @LivinginTelkom dan web rekrutmen kita di careers.telkom.co.id ya!

Tulisan dari
Gabriel Fernando — Institut Pertanian Bogor
Intern at
LivinginTelkom

--

--

LivinginTelkom
LivinginTelkom

Written by LivinginTelkom

A professional youth community of @telkomindonesia Our story of Learn, Grow, Contribute to Indonesia: A great place for digital innovation champions

No responses yet