Empathy: An Essential Skill in Product Management

LivinginTelkom
4 min readDec 13, 2023

--

An Essential Skill in Product Management

Product management adalah bidang yang demanding, membutuhkan perhatian ekstra terhadap detail, dan kemampuan untuk mengelola beberapa tipe pekerjaan yang berbeda. Tetapi ada satu skill penting yang sering diabaikan dalam suksesnya mengelola sebuah produk, yaitu empati.

Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan, kebutuhan, serta sudut pandang orang lain — dalam kasus ini yaitu user. Memiliki empati itu tidak hanya membuat kita dapat mendengarkan dengan cermat tetapi juga membantu mengajukan pertanyaan yang tepat.

Dalam industri digital yang semakin kompetitif, peran empati dalam product management tidak boleh diabaikan supaya produk kita dapat bersaing di pasar.

Mengapa Empati Penting dalam Product Management

Empati memainkan peran penting dalam seluruh siklus hidup produk, dari tahap perencanaan hingga pengembangan, pemasaran, dan support. Ini karena kesuksesan produk tergantung pada sejauh mana produk tersebut memenuhi kebutuhan buyer (dalam kasus B2B) dan end-user. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan kebiasaan mereka, akan sulit untuk mencapai tujuan ini.

Dalam tahap perencanaan produk, empati membantu merumuskan solusi produk yang memang benar-benar dibutuhkan oleh user. Misalnya, dengan empati, kita dapat memahami masalah yang dihadapi oleh seorang project manager sehari-hari, yang pada akibatnya membantu kita untuk menciptakan produk atau fitur-fitur yang lebih relevan saat mendesign aplikasi project management.

Ketika produk sedang dalam tahap pengembangan, empati membantu kita merasakan ketidaknyamanan atau pain points yang mungkin akan dialami user saat mereka berinteraksi dengan produk kita. Hal ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaikinya sebelum produk diluncurkan.

Ketika produk siap untuk dipasarkan, empati membantu kita merancang strategi marketing yang lebih efektif. Dengan memahami perasaan dan motivasi potential user, kita dapat menggunakan pesan-pesan marketing yang lebih relevan, relatable, dan menarik.

Dalam masa live dan support, empati memungkinkan kita memahami masalah dan kekhawatiran user. Empati membantu kita melakukan iterasi produk lebih tepat, memberikan layanan pelanggan yang lebih baik, dan merespons masalah mereka dengan cepat dan efektif.

Dan tentu saja, empati membantu kita sebagai leader untuk bisa memimpin dengan lebih baik dengan cara memahami betul cara kerja anggota tim dan apa yang mereka butuhkan supaya dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien.

Contoh Kasus Empati dalam Product Management: Apple

Sebagai contoh nyata, mari kita lihat bagaimana Apple, perusahaan teknologi yang terkenal memiliki inovasi brand yang sangat disukai, telah mengaplikasikan empati dengan sangat sukses. Apple tidak hanya memahami kebutuhan teknologi, tetapi juga bagaimana produk mereka dapat mengintegrasikan dengan sempurna dalam kehidupan sehari-hari user.

Apple Watch, yang tidak hanya populer di kalangan pengguna jam tangan tradisional, tetapi juga memimpin perubahan dalam industri smartwatch. Apple Watch mengalami kesuksesan secara global, salah satu alasannya adalah betapa familiar experience bagi pemakai jam tangan tradisional.

Salah satu design yang cukup fenomenal di masanya adalah Digital Crown, yang meniru kenop pemutar yang biasa ditemukan pada jam analog. Namun keindahan Digital Crown terletak pada banyaknya fungsionalitas di dalamnya. Hal ini tentu saja dicapai dengan cara mengaplikasikan empati terhadap pengguna jam tangan tradisional maupun smartwatch.

Cara Melatih Empati dan Pengaplikasiannya dalam Product Management

Pertanyaannya, bisakah empati dilatih, dan jika ya, bagaimana caranya? Ya, empati sangat bisa dilatih, maka dari itu empati disebut sebagai skill. Berikut adalah beberapa cara untuk melatih dan menerapkan empati dalam product management:

  1. Wawancara dan Survei User: Melakukan wawancara dan survei user adalah cara paling dasar untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan mereka. Dengarkan cerita mereka dengan seksama, tantangan yang mereka hadapi, dan apa yang mereka harapkan dari produk kamu. Semakin sering kamu melakukan wawancara dan survei user, semakin ahli juga kamu dalam menanyakan pertanyaan yang tepat.
  2. Uji Produk dengan User: Melibatkan user dalam pengujian produk adalah cara efektif untuk melihat tanggapan dan perasaan mereka saat berinteraksi dengan produkmu. Ini membantu kamu memahami pengalaman user secara langsung. Contoh metode yang dapat dicoba adalah usability testing.
  3. Hilangkan Prasangka dan Buka Pikiranmu: Cobalah untuk membuang prasangkamu dan lihat produkmu dari sudut pandang user. Bayangkan kamu berada dalam sepatu mereka. Memiliki asumsi tidak apa-apa, justru diperlukan untuk sebuah eksperimen, tetapi sangat bergantung pada asumsi tersebut dan tidak mengujinya adalah kesalahan yang seringkali dialami oleh Product Manager.
  4. Pantau Penggunaan Produk: Pantau bagaimana pengguna benar-benar menggunakan produkmu. Manfaatkan analytics. Apakah ada kesulitan yang mereka hadapi? Apa yang mereka coba lakukan dengan produkmu? Data penggunaan produk memberikan informasi yang berharga.
  5. Bekerja dengan Tim yang Beragam: Melibatkan anggota tim dari berbagai latar belakang dan perspektif dalam proses planning dan development produk dapat membantu memperluas pandanganmu yang mungkin bisa mewakili target usermu. Walau tetap saja, jangan selalu hanya bergantung pada asumsi internal tim.

Kesimpulan

Empati adalah elemen penting dalam mencapai kesuksesan dalam mengelola suatu produk. Kemampuan untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan motivasi user menjadi faktor esensial dalam pengembangan produk yang relevan. Dengan mengaplikasikan empati melalui beragam metode, kamu dapat memastikan bahwa produkmu dapat memenuhi harapan user dan tetap bersaing di pasar.

Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi rekrutmen (GPTP, Professional, Internship), event, insight, dan lainnya, pantau terus akun Instagram @livingintelkom dan web rekrutmen di https://careers.telkom.co.id/ ya!

Written by Kak Talitha Ulima

--

--

LivinginTelkom
LivinginTelkom

Written by LivinginTelkom

A professional youth community of @telkomindonesia Our story of Learn, Grow, Contribute to Indonesia: A great place for digital innovation champions

No responses yet