Our Story #livingintelkom as GPTP 14 2021

LivinginTelkom
11 min readApr 8, 2022

--

Sumber gambar : Linkedin Telkom Indonesia

Tulisan ini adalah repost dari y u t i a h e d i a n s sebagai pemenang tulisan terbaik GPTP14Challenge yang berkolaborasi dengan:
1. Yan Danie Siahaan
2. Siti Nur Azizah Fitriani Akbar
3. Galih Aji Pangestu

Halo telkomers, calon telkomers dan teman teman pembaca lainnya salam hangat dari kami. Kali ini kami mau berbagi cerita dari beberapa teman-teman kami mengenai keseruan kami bergabung menjadi keluarga Living in Telkom sebagai GPTP 14 2021. GPTP atau Great People Trainee Program adalah sebuah program orientasi dari Telkom Indonesia untuk mencari talent-talent terbaik di tanah air yang mau berkarir dan berinovasi di Telkom Indonesia

Yuk kenalan sama teman teman GPTP 14 berikut ini:

1. Yutia Hedian Syah (D4 Teknik Elektro)

Halo semua salam kenal nama aku Yutia Hedian Syah biasa dipanggil Yutia atau Yuts boleh yang mana aja yang asik deh. Aku mau berbagi cerita nih terkait Living in Telkom sebagai GPTP 14 tahun 2021. Nah sebelumnya kenalan lebih dalam dulu deh biar tambah asik hehe. Aku ini merupakan lulusan dari D4 Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta dan untuk Program studinya sendiri yaitu D4 Broadband Multimedia atau istilah lainnya Teknik Telekomunikasi Pita Lebar. Nah buat temen temen yang dari lulusan diploma jangan khawatir loh karena untuk menjadi karyawan Telkom Indonesia dengan lulusan D4 sangat diterima sama seperti lulusan S1 atau S2. Namun, jika saat ini teman-teman masih dalam posisi D3 (diploma 3) teman-teman tetap harus melanjutkan study ke jenjang S1/D4 terlebih dahulu ya jika ingin menjadi karyawan telkom melalui jalur GPTP (Great People Trainee Program). Oke kita lanjut dibawah yaa..

2. Galih Aji Pangestu (S1 Ilmu Hukum)

Hello world!! Perkenalkan nama aku Galih Aji Pangestu, aku lulusan S1 Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro tahun 2021. Dengan konsentrasi mata kuliah hukum perdata barat, yah kurang lebih mempelajari perjanjian-perjanjian sih baik perancangannya, pelaksananannya, sampai pada pasca pelaksanaannya. Kalau kepo selama kuliah ngapain aja mungkin aku bisa jelasin beginiya. Tahun pertama aku fokus untuk mengejar akademik dan penyesuaian, tahun kedua aku berfokus untuk mengikuti kompetisi riset hukum dan menjabat di organisasi, dan tahun ketiga aku fokus mengerjakan skripsi dan juga magang di pengadilan negeri dan organisasi Open Government Indonesia di bawah Kementerian PPN/Bappenas. And thank god now, I’m #livingintelkom.

3. Yan Danie Siahaan (S1 Pendidikan Akuntansi)

Haloha.. Tak kenal maka tak sayang, so agar aku disayang sayang lebih baik kita kenalan. Salam kenal namaku Yan Danie Siahaan, panggil saja yan (tanpa k). Saya seorang lulusan dari Univeritas tercinta Universitas Negeri Medan jurusan Pendidikan Akuntansi. Jurusan yang menempa mahasiswanya untuk menjadi seorang guru akuntansi. Namun benar kata Pak Nadiem, jurusan tidak menentukan pekerjaan. Saya tidak jadi menjadi guru dan akhirnya menjadi seorang karyawan Telkom.

4. Siti Nur Azizah Fitriani Akbar (S1 Sistem Informasi)

Hai, namaku Siti Nur Azizah Fitriani Akbar. Kalian bisa memanggilku Cica. Aku merupakan lulusan S1 Sistem Informasi Universitas Hasanuddin yang menjadi salah satu peserta GPTP 14. Sebagai manusia yang merasa salah jurusan, aku tidak menyangka bisa di titik ini, tidak pernah terpikir akan bekerja di perusahaan IT, terlebih perusahaan bonafid di bidang digital telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia. Kegemaranku, pengalaman kerja lepasku, pengalaman organisasiku, pengalaman magangku, dan prestasiku semasa kuliah, semuanya mengarah ke dunia kepenulisan. Sedihnya, tidak ada satupun lamaranku sebagai penulis purnawaktu yang diterima wkwk. Alhamdulillah, akhirnya aku diterima sebagai Officer Digital Service dengan job role Sales Operation and Management di PT Telkom Indonesia. Pengumuman dari Telkom menutup tahun pencarian kerjaku dengan sangat indah.

Kenapa ya kira-kira alasan kami memilih Telkom Indonesia?

1. Yutia Hedian Syah (D4 Teknik Elektro)

Nah ini adalah part terseru nih kenapa, karena butuh banyak sekali waktu untuk mengenal diri aku lebih dalam sampai akirnya aku tau apa yang aku inginkan serta butuhkan, yang pada akhirnya aku memutuskan untuk memilih dan berjuang agar bisa di terima di Telkom Indonesia yeey. Alasan pertama adalah aku ingin menemukan IKIGAI ku, mungkin kalian sudah familiar kan ya dengan istilah IKIGAI ini. Kemudian Telkom Indonesia ini menawarkan dan menghadirkan konsep Learn Growth dan Contribute dalam bekerja yang konsep ini sangat penting ya, bayangkan bagaimana kalian bekerja tidak hanya fokus untuk nilai ekonomis saja tapi bekerja degan memperhatikan nilai sosial yaitu berkontribusi untuk Indonesia tentunya ini akan membuat pekerjaan kalian semakin berkah. Selain itu coba deh kalian lihat instagram @livingintelkom dari situ sudah terlihat kan bagaiamana Telkom Indonesia sangat memperhatikan work life balance para pekerja. Sebenrnya masih banyak nih alasan-alasannya tapi terakhir nih ya Telkom Indonesia ini BUMN yang SDGs banget deh pokoknya. Sekian dulu yaa kita lanjut nanti.

2. Galih Aji Pangestu (S1 Ilmu Hukum)

Kalau aku sih ada dua alasann yang pertama, aku sangat suka bekerja di dunia hukum mulai dari menyusun kontrak, mereview kontrak, bernegosiasi, menyelesaikan permasalahan hukum baik litigasi dan non litigasi nah kebetulan Telkom membuka job role legal & compliance jadi ada pertemuan kehendak nih antara diriku yang ingin bekerja di dunia hukum dan telkom yang membutuhkan pegawai dengan keahlian hukum. Kedua, Telkom sebagai salah satu alat negara dalam melaksanakan Pasal 33 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 memiliki misi mulia untuk membantu mensejahterakan rakyat Indonesia dengan cara mengelola cabang produksi penting saat ini yaitu telekomunikasi dan digital sehingga sebagai wujud bela negara, aku ingin tidak hanya bekerja untuk diri sendiri namun aku juga mau berkontribusi kepada negara sesuai dengan bidang keahlian aku.

3. Yan Danie Siahaan (S1 Pendidikan Akuntansi)

Pertanyaannya mungkin bukan kenapa aku memilih Telkom namun lebih ke kenapa aku bisa ada di Telkom?. Yap… sebagai seorang yg berasal dari jurusan Pendidikan Akuntansi aku merasa salah jurusan karena tidak ingin menjadi guru, dan dengan gelar sarjana pendidikan yang aku miliki aku dengan berani mencoba melamar banyak perusahaan namun selalu gagal di administrasi dan jawaban yang aku selalu aku terima adalah “MAAF, Anda belum memenuhi Kualifikasi yang kami inginkan”. Berbagai penolakan membuatku merasa frustasi. Pada saat Telkom membuka pendaftaran aku dengan iseng mencoba mendaftar walaupun pesimis dengan jurusanku. Dan ternyata…… Sebuah email masuk, “Selamat Anda lolos Tahap Administrasi, silahkan mengikuti tahap selanjutnya” Damn, I’m so happy, karena Telkomlah perusahaan pertama yang menerimaku ditahap administrasi yang berarti jurusanku bisa diterima, dan hingga pada akhirnya aku menjadi lolos tahap akhir.(Thanks Telkom, I love you). Apakah saat ini kamu merasa salah jurusan dan pesimis dengan gelar yang kamu miliki? Jangan khawatir karena Telkom terbuka untuk semua jurusan. Yang penting tetap semangat serta tingkatkan hardskill dan softskill.

4. Siti Nur Azizah Fitriani Akbar (S1 Sistem Informasi)

”Pay it forward to the people who left behind”. Ini adalah prinsip hidupku yang resah dengan kesenjangan sosial. Aku suka menulis karena ingin orang-orang mendapatkan informasi positif dari kata-kata yang kutulis. Hal yang kuyakini adalah banyaknya informasi positif yang beredar lebih berharga daripada banyaknya uang yang beredar. Setelah kutelisik, aku bisa walk the talk prinsip di atas dengan bekerja di Telkom. Bagaimana informasi positif bisa beredar secara luas jika akses internet belum merata? Tugas kami sebagai Telkomers untuk mengatasi kesenjangan digital yang akan berdampak pada menyempitnya kesenjangan sosial.

Best momment saat recruitment process GPTP 14 ini apa ya?

1. Yutia Hedian Syah (D4 Teknik Elektro)

Best momment nya jatuh pada proses interview yang merupakah tahap akhir huaaaa. Penting banget untuk kalian memprediksi setiap kemungkinan resiko yang menghambat saat di tahap kaya gini deh. Kenapa, karena saat aku interview baru saja memulai percakapan modem wifi ku tiba-tiba merestart yang pada akhirnya aku terpental dari zoom. Sempat harus menunggu hampir 5 menit untuk bisa Kembali dengan penuh cemas dan campur aduk. Eitss tapi Ketika aku join Kembali dengan penuh khawatir ternyata para interviewer masih menyambut hangat. Ini adalah best interview yang pernah aku alami dan kalian ga perlu lagi grogi karena para interviewer pasti akan membuat situasi terasa nyaman untuk saling mengenal sehingga proses interview ini akan terasa asik, tidak intimidasi dan disesali karena terasa cepat berakhir. Bayangkan dengan peristiwa yang kualami sebelumnya, selain itu pertanyaan yang diberikan benar- benar membuat kita semakin mengenal diri kita, pikiran serta potensi kita dan sungguh ini adalah proses interview yang sangat menyenangkan.

2. Galih Aji Pangestu (S1 Ilmu Hukum)

Wah kalo best moment selama proses rekrutmen Telkom menurutku sih ada dua yaitu FDG dan interview. FGD menjadi momen terbaik karena ini menjadi pembuktian terhadap banyaknya desas desus tentang FGD. Misal salah satu desas-desusnya adalah ketika ikut FGD kita tidak boleh berseberangan dengan pendapat mayoritas peserta FGD lain terhadap kasus posisi yang ada. Nyatanya, aku sendiri ketika FGD menjadi satu-satunya pihak yang kontra terhadap pendapat mayoritas peserta FGD tapi lolos-lolos aja namun tentunya pendapat tersebut aku landasi dengan argumentasi masuk akal dan kuat sehingga bukan sekedar sok anti mainstream aja. Walaupun bukti ini tidak bisa dijadikan patokan 100% tapi setidaknya ini menunjukan bahwa selama proses rekrutmen di manapun terutama di Telkom jangan takut untuk menjadi dirimu sendiri ya. Interview juga menjadi best moment karena kita interaksi tanya jawab langsung dengan user, HRD, dan Psikolog Telkom. Nah di sini tipsnya kalian harus riset dulu tentang Telkom, achievementnya, produknya, core values AKHLAK, dll. Untuk user sih pertanyaanya seputar teori bidang pendidikan kalian contoh seperti aku ya seputar teori hukum, skripsi juga sih, nah untuk HRD dan Psikolog lebih ke pengalaman kita misal bagaimana pengalaman leadership, problem solving, inovasi dan keberhasilannya selama kuliah, magang, kerja, bahkan seberapa jauh kita tahu tentang Telkom juga ditanya loh……..

3. Yan Danie Siahaan (S1 Pendidikan Akuntansi)

Best moment pada tahap rekrutmen ialah pada saat interview. Kenapa? Itulah interview pertamaku dalam mencari kerja dan menjadi tahap akhir dari berbagai tahap yang sudah dilewati. Awalnya aku merasa khawatir dan sedikit takut karena tidak pernah diwawancara sebelumnya. Namun apa yang kukhawatirkan tak sepenuhnya terjadi, dan justru aku merasa masa wawancara itu sangat menyenangkan dan lancar karena aku benar benar seperti bercerita tentang pengalamanku dan yang sudah kulakukan selama ini dengan penuh antusias. Disitulah aku merasa semua yang selama ini aku kerjakan dengan sukarela dan penuh pengorbanan tidak sia-sia.

4. Siti Nur Azizah Fitriani Akbar (S1 Sistem Informasi)

Sama seperti Mbak Yutia, best moment jatuh kepada interview. Pasalnya, ini merupakan interview yang aku merasa sangat berdebar-debar. Ini adalah interview pertamaku dengan lamaran kerja non penulis, juga interview pertama dengan perusahaan BUMN. Jujur, aku takut tidak memenuhi ekspektasi pewawancara, terlebih karena sudah melewati berbagai macam tahapan seleksi yang sangat ketat. Beruntungnya, interview yang berjalan kurang lebih 1,5 jam itu terasa sangat menyenangkan, suasananya cair, namun pertanyaannya tetap menggigit wkwk. Aku bercerita banyak soal pengalaman perkuliahan, organisasi, kepemimpinan, dan bisnis yang gagal wkwk. Hal yang paling berkesan dari momen interview adalah saat Bapak Pewawancara menanggapi salah satu ceritaku dengan mengatakan ”Jangan bosan menjadi orang baik”. Terima kasih banyak atas nasihatnya, Pak !

Bagaimana nih kesan saat menjadi GPTP 14 ?

1. Yutia Hedian Syah (D4 Teknik Elektro)

Aku sangat bersyukur sekali dikasih kesempatan ini oleh Allah. Dalam proses orientasi banyak sekali hal seru yang kita lewati padahal ini baru awal saja loh. Semua sangat berkesan tetapi paling berkesan adalah saat In Class Training Working With Purpose. Disini kami dibuat kuat dulu di internal diri kami terkait purpose kami dalam bekerja. Membuka perspektif baru dalam memaknai tujuan bekerja dimana ada hal penting dan bermakna dari sekedar hanya untuk mencari materi semata. Kemudian kami banyak dikasih challenge-challenge menarik yang benar benar membentuk kami untuk menjadi great people. Terakhir sambutan yang hangat dari para senior membuat kami merasa sangat bersemangat untuk menjalani ini semua.

2. Galih Aji Pangestu (S1 Ilmu Hukum)

Kalau bisa dianalogikan mungkin rasanya kayak naik rollercoster karena kaget, senang, takut. Kaget karena tidak berharap besar akan lolos menjadi GPTP dan ternyata lolos, senang karena akhirnya mendapatkan dream job setelah sekian lama menjadi job seeker, dan bahkan ada rasa takut juga karena takut jika nantinya tidak bisa memberikan yang terbaik kepada Telkom. Namun seiring berjalannya waktu, kita berkumpul dengan rekan satu peleton ataupun angkatan yang membuat kita tidak merasa sendirian, dan setelah mendapatkan training-training dari Corpu Telkom semua rasa itu pada akhirnya berubah menjadi kata FUN dan penuh optimis.

3. Yan Danie Siahaan (S1 Pendidikan Akuntansi)

Kesannya. Sangat Bersyukur. Saya tidak pernah menduga bisa menjadi bagian dalam GPTP karena teman teman GPTP benar benar orang orang yang cerdas dan antusias. Selain itu ada banyak hal yang saya dapatkan selama mengikuti GPTP, dimulai dari pelatihan kedisiplinan hingga wawasan seputar perusahaan Telkom dan kehidupan. Telkom benar benar bertekad untuk membentuk karyawannya yang sejahtera dan berkarakter serta membangun sebuah perusahaan yang memiliki nilai yang baik dan bermanfaat.

4. Siti Nur Azizah Fitriani Akbar (S1 Sistem Informasi)

Setelah dinyatakan lulus rekrutmen PT Telkom Indonesia, aku pun mengikuti orientasi GPTP 14. Ada kegiatan Bina Mental yang dilatih oleh Pusdikhub TNI Angkatan Darat dan In Class Training dari Telkom Corporate University. Meskipun seluruh kegiatan dilaksanakan secara online, namun rasa kantuk karena harus bangun pukul 04.30, lelah karena lari pagi yang awalnya jaraknya 1 Km hingga menjadi 1,7 Km, terhibur dengan candaan-candaan di grup peleton 3C, dan tercerahkan karena In Class Training, semuanya terasa nyata. Bina Mental menanamkan kedisiplinan yang membebaskan dari pahitnya kemalasan. In Class Training menebar ilmu yang membebaskan dari pahitnya kebodohan. Thank’s God, I am #LivingInTelkom.

Kenapa sih kalian harus memilih Living in Telkom?

1. Yutia Hedian Syah (D4 Teknik Elektro)

Aku sangat merekomendasikan untuk berkarir dan living in Telkom Indonesia karena Telkom Indonesia sangat memperhatikan work life balance para pekerja, memiliki tujuan selain revenue tentunya kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam komunikasi dan digitalisasi. Selain itu banyak sekali penghargaan yang diterima Telkom Indonesia salah satunya The Best Company to Work For in Asia 2021, Gender-Inclusive Workplace 2021 dan masih banya lagi bisa di cek di telkom.co.id yaa. Mungkin itu sekian dari aku sampai bertemu di GPTP 15 yaa.

2. Galih Aji Pangestu (S1 Ilmu Hukum)

Kalau kalian butuh karir dengan nafas yang panjang alias sustain dan enggan berpindah-pindah kerja maka #livingintelkom adalah jawabannya. Berdasarkan risetku nih dari website kementerian perdagangan potensi ekonomi digital di Indonesia sangat menjanjikan sebab nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan bisa tumbuh delapan kali lipat dari tahun ini yang semula Rp 632 triliun akan menjadi Rp 4.531 triliun di 2030. Nah sebagai marketleader connectivity di Indonesia salah satu misi Telkom adalah mengorkrestasi digitalisasi di Indonesia nah menyambung data sebelumnya jadi kebayang dong bagaimana arah dan potensi Telkom kedepannya.

3. Yan Danie Siahaan (S1 Pendidikan Akuntansi)

Selain mencoba Telkom saya juga mencoba PNS. Dan dua duanya menyatakan saya diterima. Saya diterima sebagai CPNS formasi Penyusun Anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari segi pendapatan, keduanya sama sama cukup menjamin kesejahteraan dan menjanjikan. Namun Kenapa pada akhirnya saya memilih Telkom? Impian saya sedari dulu ialah memiliki pekerjaan yg bukan hanya bermanfaat bagi saya namun juga bagi org lain. Telkom merupakan perusahaan BUMN yang telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi Indonesia. Perusahaan Telkom memegang peranan dalam menghubungkan Indonesia melalui jaringan. Disaat perusahaan lain tidak ingin membangun jaringan didaerah terpencil Indonesia karena tidak ada untungnya , perusahaan Telkom justru mau merugi dengan membangun jaringan didaerah daerah terpencil. Telkom bukan hanya memikirkan untung namun juga bagaimana Telkom bisa bermanfaat nyata bagi kemajuan Indonesia. And that’s why I choose Telkom.

4. Siti Nur Azizah Fitriani Akbar (S1 Sistem Informasi)

Jika teman-teman suka berinovasi untuk berkontribusi kepada masyarakat luas, maka Living in Telkom bisa menjadi kendaraan tercepat menuju cita-cita mulia tersebut. Jika teman-teman ingin menjadi Great People berlandaskan sikap Amanah, Kompeten, Harmonis, Adaptif, Loyal, dan Kolaboratif (AKHLAK), maka Living in Telkom adalah jalan ninja kalian. Yuk, bergabung dengan PT Telkom Indonesia ! Kami tunggu di program GPTP 15 maupun selanjutnya, ya !

Sumber gambar : Linkedin Telkom Indonesia

Yaps mungkin sekian cerita yang bisa kita sharing sama kalian. Semoga dari cerita-cerita ini bisa menginspirasi, memberikan semangat dan memantapkan kalian untuk bergabung menjadi keluarga kami di #LivingInTelkom. Bagi yang sedang prepare untuk GPTP selanjutnya tetap semangat yaa jangan menyerah, persiapkan strategy terbaik kalian dan sekian terima kasih.

“Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan” — Sutan Sjahrir

#ThankGodImLivinginTelkom #LivingInTelkom #Livingintelkommemories #LITGPTP14

--

--

LivinginTelkom
LivinginTelkom

Written by LivinginTelkom

A professional youth community of @telkomindonesia Our story of Learn, Grow, Contribute to Indonesia: A great place for digital innovation champions

No responses yet