Value Proposition Canvas: Menyelesaikan Masalah Pengguna dengan Tepat

LivinginTelkom
3 min readDec 19, 2023

--

Value Proposition Canvas: Menyelesaikan Masalah Pengguna dengan Tepat

Salah satu tugas dari product manager adalah memahami masalah pengguna dan mengawal pengembangan produk yang dapat menyelesaikannya. Namun, bagaimana product manager dapat mengetahui apa masalah yang pengguna hadapi serta apa solusi yang tepat guna sebagai untuk menyelesaikan masalah pengguna tersebut? Salah satu alat yang dapat membantu product manager dalam hal ini adalah Value Proposition Canvas (VPC).

VPC adalah sebuah alat yang dikembangkan oleh Alex Osterwalder untuk memetakan proporsi nilai dari sebuah produk dan layanan. VPC juga merupakan “ekstensi” dari Business Model Canvas (BMC) yang dapat memperdalam hubungan antara aspek Value Propositions (nilai yang menjadi penawaran atau keunggulan sebuah produk untuk pelanggan) dan Customer Segments (segmentasi pengguna yang disasar untuk penawaran produk) pada suatu bisnis. Dengan memperdalam hubungan antar kedua aspek tersebut, product manager dapat memahami masalah dan keinginan dari pasar sehingga dapat menciptakan produk bernilai untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi keinginan dari sasaran pengguna.

Oleh karena itu, product manager dapat menggunakan VPC ketika berada di fase awal pengembangan produk yaitu fase eksplorasi kelayakan sebuah ide produk sebagai solusi yang dapat memecahkan masalah target pengguna dan memiliki nilai bisnis sehingga pasa dapat menerimanya. Product Manager juga dapat menggunakan VPC selama iterasi pengembangan produk berlangsung sebagai alat untuk mengevaluasi relevansi dari proporsi nilai terhadap produk yang dikembangkan bila ada perubahan perilaku pasar.

Lalu, bagaimana cara menggunakan VPC?

Sumber Gambar: Strategyzer

Ada 2 bagian utama dalam VPC. Dua bagian tersebut adalah Value Proposition dan Customer Segment. Kedua bagian tersebut juga tercantum dalam BMC, tetapi dalam VPC keduanya memiliki hubungan yang menggambarkan “product-market fit” atau kesesuaian produk terhadap segmen pasarnya. Setiap bagian memiliki elemen yang perlu dijabarkan agar hubungan keduanya dapat terlihat. Customer Profile memiliki elemen customer jobs, gains, dan pains. Value Proposition memiliki elemen product & services, gain creators, dan pain relievers.

Customer Profile adalah bagian yang menggambarkan siapa pengguna produknya, apa yang mereka lakukan, apa yang mereka rasakan, dan apa yang mereka inginkan. Product Manager perlu menjabarkan bagian ini beserta elemennya untuk memahami lebih dalam kebutuhan dari pengguna berdasarkan aktivitasnya (customer jobs), rintangannya dalam beraktivitas (pain), dan harapan baiknya saat beraktivitas (gains).

Value Propositions adalah bagian yang menggambarkan apa yang bisnis tawarkan kepada pengguna untuk membantu mereka dalam beraktivitas (customer jobs). Product Manager perlu menjabarkan bagian ini beserta elemennya untuk memastikan relevansi produk dan layanan yang ditawarkan terhadap customer jobs. Selain itu, bagian ini juga membantu product manager untuk menggambarkan nilai tambah dari produk atau layanannya dalam menyelesaikan rintangan pengguna (pain relievers) dan memberikan hasil terbaik untuk pengguna (gain creators).

Langkah-langkah setiap elemen VPC adalah sebagai berikut:

  1. Pertama-tama, sangat dianjurkan terlebih dahulu untuk memiliki BMC agar dapat melihat gambaran besar dari bisnis yang dikembangkan. Pastikan BMC tersebut sudah terisi lengkap, khususnya bagian Value Propositions dan Customer Segments. Artinya, product manager perlu mengetahui sasaran penggunanya serta potensi solusi yang akan ditawarkan untuk membantu pengguna secara umum.
  2. Kemudian isi bagian Customer Profiles pada VPC dengan mengidentifikasi customer jobs, pains, dan gains. Urutkan berdasarkan prioritas atau urgensinya masing-masing.
  3. Kemudian isi bagian Value Propositions pada VPC dengan mengidentifikasi product & services, pain relievers, dan gain creators. Pastikan masing-masing elemen dari Value Proposition relevan terhadap setiap elemen Customer Profiles yang berkaitan.
  4. Evaluasi dan diskusikan VPC bersama internal stakeholder untuk memastikan keselarasan solusi yang ditawarkan dengan bisnis yang berjalan.
  5. Lakukan iterasi secara berkala untuk memastikan kesesuaian isi VPC terhadap kondisi pasar sesungguhnya. VPC juga dapat berfungsi sebagai hipotesis pengembangan produk.

Bisa disimpulkan bahwasanya VPC dapat membantu product managers untuk menggambarkan hubungan sebuah bisnis dalam menawarkan product & service kepada pelanggan untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaan mereka (customer jobs) dengan dengan cara mengurangi atau menghilangkan hambatannya (pains) sebagai pain relievers dan memberikan nilai tambah sebagai gain creators untuk memenuhi keinginannya (gains). Dengan demikian, produk dan layanan yang diciptakan dapat secara efektif menyelesaikan masalah pengguna.

Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi rekrutmen (GPTP, Professional, Internship), event, insight, dan lainnya, pantau terus akun Instagram @livingintelkom dan web rekrutmen di https://careers.telkom.co.id/ ya!

--

--

LivinginTelkom
LivinginTelkom

Written by LivinginTelkom

A professional youth community of @telkomindonesia Our story of Learn, Grow, Contribute to Indonesia: A great place for digital innovation champions

No responses yet